31 Agustus 2013, Majlis Maulid wat Ta’lim Riyadlul Jannah bertempat di Masjid Merah Putih, Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan-Kota Batu.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memilki karakter yang lebih banyak diam, beliau tidak akan berbicara kecuali sebatas keperluan beliau saja, dan beliau selalu berpaling dari perkataan yang tidak baik.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga dan mengunci lisan beliau, kecuali terhadap apa yang memang menjadi urusan beliau.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menghindari pembicaraan yang tidak baik, namun apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada dalam sebuah kondisi dimana beliau harus terpaksa mengeluarkan perkataan yang kurang baik maka beliau tidak menyebutkannya secara langsung dengan jelas tetapi beliau akan mengatakannya dengan kalimat yang halus dan sopan.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berbicara, maka perkataan beliau laksana untaian mutiara yang begitu indah, teratur dan mudah difahami, tak jarang beliau mengulang-ulang perkataannya agar para sahabat yang duduk bersama beliau mengerti dan memahami dengan apa yang disampaikan beliau.
- Sebuah Riwayat dari Aisyah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berbicara dengan cepat dan samar, tetapi dalam berbicara ucapan beliau jelas dari kata perkata, sehingga mudah difahami dan mudah dihafal oleh para sahabat yang duduk bersama beliau.
Inilah akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sudah sepatutnya kita contoh, terlebih bagi generasi pemuda pemudi agar menghindari perkataan yang tidak bermanfaat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik atau diam.” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adab hadits (6018) dan Muslim hadits (47).]
Dan dalam riwayat lain disebutkan pula “Barang siapa banyak bicaranya maka banyaklah kesalahannya, dan orang yang banyak salahnya berarti banyak dosanya sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.”