21 September 2013, Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah bertempat di Masjid Al Muniriyah, Jl. Kyai Paseh, Kel. Bumi Ayu, Kec. Kedung Kandang – Kota Malang
Kisah Habib Munzir bin Fuad Almusawa, kisah ini diceritakan oleh Habib Asadullah Alaydrus selaku adik tingkat kelas Habib Munzir bin Fuad Almusawa ketika masih sama-sama menempuh ilmu di Hadramaut, yaman.
Beliau memiliki 1 keistimewaan, kecintaan beliau kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam sangatlah luar biasa, hingga dikalangan teman-teman beliau semasa bersama-sama menempuh ilmu, kecintaan beliau kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam tidak ada yang bisa menandingi, hingga pada suatu hari ketika usia beliau masih muda, beliau sudah pernah didatangi Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam dalam mimpi, dan beliau menceritakan mimpi tersebut kepada para teman-teman beliau termasuk Habib Asadullah Alaydrus , didalam mimpi Habib Munzir bin Fuad Almusawa berkata kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bahwa beliau tidak mau didunia dan ingin ikut bersama Rasulullah, tapi kemudian Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam berkata “jangan, nanti dulu, diusia 40 tahun, engkau akan ikut denganku”.
Tidak ada kecintaan kepada makhluk melebihi cintanya Habib Mundzir bin Fuad Almusawa kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bahkan melebihi cinta kepada dirinya sendiri. Hal inilah yang diajarkan oleh para sahabat radliallohu ‘anhu, kecintaan para sahabat kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam juga mampu mengalahkan cinta mereka kepada keluarga bahkan dirinya sendiri , dan memang ini adalah sebuah KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT yaitu RASA MAHABBAH KEPADA RASULULLAH SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM.
Karena jika kita mencintai Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, baik dalam syariatnya, tuntunannya, berpegang teguh kepada apa yang diajarkannya, dan kita juga akan menuruti apa yang diperintahkannya. Innal muhibb liman yuhib muthi’u “Orang yang cinta kepada seseorang maka dia akan menta’ati orang yang dia cintai” . Jika kita mencintai Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, maka kita akan mentaati apa yang beliau perintahkan dan akan menjauhi hal-hal yang tidak beliau perkenankan. Permusuhan diantara sesama kaum muslim, mengejar dunia, jabatan, melakukan maksiat dan dosa adalah hal yang dibenci oleh Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, jika kita akan melakukan hal-hal yang dibenci oleh orang yang kita cintai, maka kita akan tertahan, kita akan batalkan perbuatan itu, kita tidak akan sampai hati melakukannya, karena kenapa??? KARENA KITA TIDAK AKAN SAMPAI HATI MELUKAI HATI ORANG YANG KITA CINTAI.
Tapi jika kita melakukan perbuatan maksiat, maka dipastikan cinta kita kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam tidak memenuhi hati kita, dan dipastikan bahwa cinta kita kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam adalah urutan kesekian setelah kita mencintai diri kita sendiri, termasuk saat kita melihat para kaum muslimin menjalankan kemunkaran, kemaksiatan dan semua hal yang dibenci oleh Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam , sedangkan kita hanya diam, maka sama saja kita tidak cinta kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam.