30 Nopember 2013, Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah bertempat di Kediaman H. Supri, Desa Kademangan, Kec. Pagelaran Kab. Malang.
Kita hidup di dunia ini dengan waktu yang amat singkat, karena perbandingan dengan kehidupan akhirat 1000 tahun dunia sama dengan 1 hari akhirat. Maka dari itu, jadikanlah cerita hidup kita menjadi cerita yang baik untuk dikenang oleh siapapun, karena dijelaskan dalam pepatah Arab, “wahai anak adam, kalian telah dilahirkan dalam keadaan menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum, maka berjuanglah agar engkau menjadi disaat hari kematianmu engkau tersenyum bahagia, dan orang-orang disekitarmu menangis sedih karena kehilanganmu”. Dan juga marilah kita manfaatkan waktu singkat ini sebaik baiknya untuk mencapai khusnul khotimah. Janganlah kita menjadi orang yang merugi, ibarat orang yang pergi ke pasar dan pulang tanpa membawa apapun.
Untuk mencapai khusnul khotimah adalah perjuangan yang berat, maka dari itu dibutuhkan latihan/riyadhoh dengan cara memperbanyak dzikrullah, dalam hadits diriwayatkan, “Tidak akan datang hari kiamat selama masih ada orang yang berdzikir kepada Allah”. Dalam hadits lain dijelaskan, “Hancurnya ummatku diakhir zaman disebabkan dengan senangnya mereka menumpuk harta dan menjauhi untuk menuntut ilmu (agama)”, juga dijelaskan termasuk dari tanda-tanda kiamat, “Akan datang suatu masa pada umatku, dimana mereka mencintai 5 perkara dan lupa terhadap 5 perkara; pertama: mereka cinta dunia dan melupakan akhirat, kedua :mereka cinta hidup dan melupakan kematian, ketiga: mereka cinta bangunan-bangunan mewah dan melupakan kubur, keempat mereka cinta kepada harta dan melupakan hisab, kelima mereka cinta kepada makhluk dan melupakan Pencipta”.
Maka dari itu, marilah kita untuk tetap selalu menjaga sholat kita dengan berjamaah, karena orang yang sholat berjamaah akan mendapatkan jaminan sholatnya diterima. Selain itu, marilah kita juga memperbanyak sholawat dan banyak-banyak bertaubat. Karena orang yang paling dekat dengan nabi kelak, ialah orang yang banyak membaca sholawat. Dikisahkan pada zaman dahulu ada seorang ulama, namun dalam mimpinya, ia ditemui Rasul dalam keadaan berbalik arah. Kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak mengenalku?”, Rasul menjawab, “Tidak, aku tidak mengenalmu, engkau tidak pernah bersholawat padaku”.
Kisah-kisah sahabat Rasul :
- Diceritakan bahwa menjelang detik-detik akhir Rasul akan wafat dan berpidato di Masjid, beliau meminta sahabat yang mungkin selama hidup pernah tersakiti baik sengaja atau tidak sengaja untuk membalasnya saat itu, beliau mengulanginya hingga tiga kali, kemudian sahabat Ukasyah, mengemukakan ceritanya ketika berada di medan Badar, bahwa secara tidak sengaja cambuk Rasul mengenai tubuh Ukasyah, kemudian diutuslah Bilal untuk mengambil cambuk dirumah Fathimah, kemudian diberikanlah cambuk itu kepada Rasul dan diteruskan ke Ukasyah. Ukasyah meminta Rasul melepaskan pakaian beliau, karena menurutnya ketika di medan Badar, ia terkena langsung cambuk Rasul. Maka dilepaslah baju beliau. Dan tanpa disangka-sangka, cambuk itu ia buang dan ia peluk tubuh Rasul, seraya berkata, “Ya Rasul, siapakah yang sampai hati mencambukmu, aku hanya ingin tubuhku bersentuhan dengan tubuhmu, agar aku dapatkan syafaatmu dihari kiamat, dan aku ingin berkumpul denganmu kelak di hari kiamat”. Rasul kemudian bersabda, “Wahai sekalian sahabatku, jikalau engkau ingin melihat ahli surga, maka Ukasyah bin Muhsin-lah orangnya”
- Dikisahkan pada suatu hari sahabat Sauban, ia terlihat lesu, pucat dan sakit, maka Rasul menanyakan keadaannya, dan iapun menjawab, “Ya Rasul, sesungguhnya aku tak henti memikirkan nasibku kelak di akhirat, andai aku masuk surga, pastilah tingkatan surgaku berada dibawahmu, dan aku tidak akan mungkin berjumpa denganmu lagi, inilah yang aku pikirkan sampai keadaanku demikian”, belum sampai Rasul menjawab, turunlah ayat “Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang Diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa’ : 69)