1 Januari 2014, Pembukaan Safari Maulid 40 Malam Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah bertempat di Alun-alun Kota Malang. (Peta Lokasi)
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khathab Radiyallahuanhu, beliau berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya”.
Umar bin khathab mendapat gelar Amirul Mukminin ketika beliau menjabat sebagai kholifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika dizaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bergelar Abu Hafs-singa yang pemberani. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah berkata, “tidaklah Umar bin khathab lewat dalam satu jalan kecuali syetan akan berputar melewati jalan yang lain”. Ini karena keimanan seorang Umar bin Khathab. Ketika sebelum memeluk islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa, “Ya Allah muliakan islam dengan salah satu dari kedua Umar”. Yang di maksud adalah Umar bin Khathab dan Amr bin Hisyam (Abu Jahal). Keduanya adalah orang yang berpengaruh di kalangan kaum Quraisy. Allah mengijabah doa tersebut dengan memberi hidayah kepada Umar bin Khathab. Penghuni tujuh lapis langit bergembira dengan keislaman Umar bin Khathab. Masuknya islam Umar bin Khathab bukan karena niatnya masuk islam, namun dia terprofokasi oleh berita tidak benar yang dihembuskan oleh kaum Quraisy. Umar marah kemudian bergegas menuju ke rumah Ibnul Arqam yang biasa disebut Darul Arqam sambil menghunus pedangnya. Tujuannya adalah membunuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum muslimin yang berkumpul di Darul Arqam. Namun ditengah jalan , Umar dihentikan oleh kaumnya sendiri, dan mereka memberi tahu bahwa adiknya yang bernama Fathimah telah masuk islam. Mendengar hal demikian, Umar semakin geram. Ia bergegas menuju rumah. Ia menggedor pintu. Kemudian ia berkata,”aku mendengar lantunan – lantunan dari rumah ini”. Dan ternyata umar menemukan mushaf Al Quran dibawah tempat tidur yang di sembunyikan Fathimah. Kemudian umar memegangnya, seketika Fathimah berkata, “Engkau najis, pergilah mandi dan berwudlu”. Maka setelah Umar berwudlu, ia membaca ayat pertama surat Thaha. Dia seketika menangis. Maka dia segera menuju Darul Arqam, menggedor pintu. Semua yang ada di dalam ketakutan karena Umar datang dengan membawa pedangnya. Kemudian Hamzah bin Abdul Muthalib berkata, “ biarkan dia masuk, jika dia datang dengan tujuan baik, kita terima dia, tapi jika dia datang dengan tujuan buruk, maka kita tebas lehernya dengan pedangnya sendiri”. Kemudian dibukakan pintu untuk Umar. Dia langsung menuju kehadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berucap syahadatain. Umar bin Khathab yang meriwayatkan hadits ini berkata ,
“Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya (pindah dari Makkah menuju madinah) karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya akan mendapat pahala dari Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya akan bernilai sebagaimana yang dia niatkan”.
Wallahu a’lamu bishawab.
(MMRJ/AAS)