15 Maret 2014, Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah bertempat di Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim, Jl. Gajayana, Kec. Lowok Waru, Malang (Peta Lokasi)
Disebutkan dalam kitab As syifa’ fi Huquqil Mustofa bahwa Wahab bin Munabbih telah menelaah 71 kitab yang kesemuanya itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbukti sebagai manusia yang berakal. Akal beliau di antara seluruh manusia termasuk yang paling tajam, paling cerdas dan cendekia. Beliau termasuk manusia yang mempunyai pendapat yang paling afdhol dan bijaksana. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala tidak menciptakan untuk manusia kemampuan otak apabila disandingkan akal mereka dengan akal Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Akal manusia dengan akal Rosulullah laksana sebutir pasir diantara seluruh pasir di dunia ini.
Sebagai bukti bahwa nabi Muhmamad memiliki akal yang tak tertandingi oleh siapapun adalah Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki kesabaran yang luar biasa besar. ketika beliau mendapatkan penolakan yang begitu Dahsyat dari kaumnya. Beliau menghadapinya dengan sabar. Sampai mereka yang menolak dan memusuhi Beliau berbalik 180 derajat mencintai dan memilih Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Akhirnya mereka menjadi pejuang bagi Nabi serta rela berkorban untuk melindungi Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan agama Islam. From zero to hero, Perjuangan beliau di mulai dari titik nol menuju kesuksesan yang luar biasa.
Karena kecerdasan dan keluasan akal Beliau itulah tidak ada yang meragukan bahwa akal yang cerdas tersebut berbanding lurus dengan akhlakul karimah Beliau. Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak terusik dari siapapun juga. Hal ini bisa dijadikan barometer bagi seseorang yang ingin mengetahui akal orang lain. Apabila orang mengaku cerdas dan berilmu, maka lihatlah akhlak dan tingkah laku mereka Karena ilmu dan akhlak selalu berbanding lurus.
Imam Ghozali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin mengisahkan ketika Saad bin Hisyam menemui Ummul Mu’minin Aisyah RA dan menanyainya tentang akhlak Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Aisyah RA balik bertanya kepada saad Bin Hisyam “apakah engkau tidak membaca al Quran ?” lanjut beliau “akhlak Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al quran”. Maka pertanyaannya sekarang adalah; dimana posisi kita dengan al quran?. Rosulullah bersabda “aku meninggalkan bagi kalian dua hal, apabila kalian berpegang teguh kepadanya niscaya kalian tidak akan tersesat. Dua hal itu yakni Al quran dan keluarga Rosululah shallallahu ‘alaihi wasallam”. Semoga kita semua digolongkan sebagai manusia yang selalu berpegang teguh kepada 2 hal tersebut agar kita menjadi insan yang berakal dan berakhlakul karimah. Aamiin ya Robbal Alamin.
Wallahu a’lam bishshowab.
(MMRJ/HRS)